Akhirnya Lauren pindah ke Bali, kurasa aku tidak akan menemuinya untuk waktu yang sangat lama.
Jadi tadi malam, kami tidak belajar di kelas melainkan sekadar mengobrol dengannya di Hoka-Hoka Bento dan memesan (traktir!) lima gelas Koori Konyaku. Kami mengobrol banyak hal, yang sebenarnya tidak jelas. Pertama, kami bicara soal diriku.. yang tidak menarik sama sekali. Kedua, tentang ikan-ikan air tawar dan air laut, ketiga soal Glodok pada malam hari, keempat hipnotis, lalu Lauren tentang domisili barunya. Wow.
Tapi perpisahan terkadang menyedihkan, padahal aku sudah berusaha tidak menangis, lho.. Tapi karena Florencia menangis duluan (aku sudah bertaruh dia pasti akan begitu) lalu berhubung perasaanku malam itu juga sangat moody atau karena aku berperasaan halus (meh), jadi aku mau tidak mau menangis juga.
Ini yang dikatakan Lauren tentang diriku, katanya aku moody.. yang mana benar sekali, kecuali dia harus menambahkan kata 'extremely' didepan 'moody'. Lalu katanya aku jenius karena bisa berbagai bahasa... tidak, karena aku mengerti Bahasa Arab. Oh, I'm flattered!
Rangga membelikan jam tangan dan souvenir berbentuk bingkai dengan foto-foto kenangan didalamnya. Baik sekali anak itu! Aku juga ingin menyiapkan sesuatu tadinya, tapi aku tidak uang... Serius. Aku habis membeli The Big Bang Theory season 3.
Lalu meskipun aku agak berharap melihat Lauren menangis, tapi ia tidak, aku tidak tahu kenapa ingin melihatnya juga. Tapi aku bisa melihat dia menahannya mati-matian. Dulu aku juga menahan tangis sewaktu pergi dari Kuningan, dan aku berhasil. Malam harinya dan hari-hari selanjutnya aku masih suka menangis. Sentiment.
Yah, pokoknya.. itulah perpisahannya. Life is about change. About moving on. Jadi aku tidak heran, aku mulai mengerti itu saat mengalami perpisahan-perpisahan lainnya dimasa lalu. Dan setelah itu, kita semua tahu akan ada pertemuan lainnya.
Anyway, she is one of my best teachers.. along with Ust. Jawahir Romli, Bu Fajar, Ust. Rusli Hasbi, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar