Akhirnya kuliah mulai lagi. Setiap hari terasa menyiksa. Akademik maupun sosial. Nobody i can really talk to, not even my friends. Terjebak lagi dengan kehidupan yang ane benci.
Memang lebih mudah mengeluh daripada bersyukur. But who gives a damn care if you are depresssed?!
Semester kali ini ada 2 pelajaran yang mungkin akan mencerahkan pikiran sedikit; Tayyarat Fikriyyah dan Ilmu Tauhid. Memang cuma itu oasis yang membuat ane bisa berlindung dari kejamnya aturan dan hukum yang aku tidak pahami. Bukannya tidak aku setujui juga, kan.
Lalu, kabar menyedihkan lainnya adalah... mungkin ane tidak akan bertemu Rachel dalam waktu yang lama, mengingat kemungkinan bertemunya mungkin cuma 0,006%, who knows? Miracle do happens.
Masalahnya kalau mengingat bagaimana dia adalah ray of sunshine in my life, dengan segala cerita yang ia bagi dan bagaimana ia bisa memahami maksudku--sekarang membuatku semakin merasa kesepian karena tidak bisa bertemu dengannya lagi 2 kali seminggu.
Bukan karena dia seorang native, tapi siapapun yang memahami ane saat ini, he/she is The Ray of Sunshine buat ane. Siapapun. Sekarang dunia ane sekali lagi gelap dan amat sepi.
Jadi, lagi-lagi ane harus mengungsi kekamar dan membaca semua buku atau menonton film-film itu untuk dinikmati sendiri, walaupun itu bagus sekalipun.
Anyway.
I'm speechless to say a word right now.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar