Jumat, 11 November 2011

We Were There

Setelah mencoba-coba menelusuri halaman-halaman internet dengan kata kunci Bokura Ga Ita review, aku memutuskan untuk menulisnya juga. Kupikir tidak ada review yang cukup fair untuk meresensi komik shoujo yang bagus seperti itu. Aku juga membaca bahwa doramanya akan segera rilis tahun 2012, meskipun aku juga tidak terlalu berharap banyak. Sebab entah kenapa kebanyakan dorama yang diangkat dari novel yang jelas-jelas bagus malah jadi kacau setelah dijadikan film. Meh.

Bokura Ga Ita alias Here We Are (judul versi Indonesianya) adalah shoujo terbitan Shogakukan (Elex Media versi Indonesianya). Manga ini ditulis oleh Yuuki Obata dan sudah mencapai 15 jilid. Sewaktu aku menulis ini, di Indonesia baru terbit hingga volume ke 14. Dan aku membaca disuatu sumber di internet, katanya manga ini sudah terjual lebih dari 10 juta kopi diseluruh dunia.

Biasanya aku tidak terlalu menyukai apa yang disebut sebagai shoujo alias serial cantik whatsoever. Untuk memberi gambaran, buku-buku yang aku baca kebanyakan novel, novel apapun selain Teenlit atau Chicklit atau melilit, haha. I'm too snobby to read that, I know.
Tapi aku memang menyukai cerita romantis juga, sih.

Ketika komik ini diterbitkan di Indonesia sekitar tahun 2004 atau 2005, lupa... saya tidak ragu menghabiskan uang yang cukup banyak untuk membelinya sampai volume 8. Waktu itu saya masih SMP dan masih terbayang-bayang dongeng cinta anak sekolahan.

Namun bahkan diusia itu aku menyukai bagaimana Obata sensei meramu cerita yang berisi adegan-adegan umum percintaan masa sekolah menjadi lain. Ketika aku membacanya lagi, seperti semalam, aku mendapat kesan yang berbeda lagi daripada kesan yang lama. Itu, menurutku adalah ciri buku yang bagus.

Aku tidak akan menceritakan plot ceritanya, itu sudah cukup banyak diulang-ulang di website lain. Kupikir aku lebih suka menceritakan bagaimana manga ini cukup berbeda dari shoujo lain. Sampul depannya selalu diwarnai dengan warna pastel dan sederhana. Sebagaimana ceritanya yang juga sederhana, namun memiliki alur yang kuat. Karakter yang dibuat dalam komik ini sangat earthy, namun juga dramatis. Tentu saja tidak ada yang lebih dramatis dari karakter Yano Motoharu. Memang ia hampir sama seperti tokoh anime/manga lain, seorang pemuda menarik namun menyimpan rahasia menyedihkan. Tapi, thanks to its mangaka, Yano dan segala ekspresinya sangat menarik dan alami. Very human.

Begitu juga karakter lain seperti Nanami dan Takeuchi. Nanami  memang didesain sebagai a proper schoolgirl moe. Tapi dia juga tidak dibuat terlalu cengeng atau terlalu tegar. Ada keseimbangan yang cukup bagus dalam sifatnya. Kewajaran saat ia menangisi sesuatu atau cara berpikirnya.
Takeuchi Masafumi karakter yang juga sederhana namun ternyata ia lebih dari itu. Sebagai sahabat terdekat Yano, ia juga menyimpan jiwa kompetitif dan ego. Namun kebanyakan itu selalu dikalahkan oleh rasa kasih sayanngnya yang besar baik kepada Yano maupun Nanami.
Yamamoto Yuri sebagai penambah konflik adalah tokoh yang muram. Ada kesamaan yang jelas antara karakter dia dan Yano. Sebab mereka memiliki kesamaan masa lalu yang berkaitan dengan tokoh yang lain, the former Yano's girlfriend; Nana. Masa lalu mereka menjadi sumber segala masalah dalam manga ini.

Artwork komik ini sederhana, lagi-lagi, namun sangat baik menggambarkan seluruh kejadian tanpa terlalu berlebihan. Karena kekuatan utama komik ini adalah alur cerita dan dialognya. Oh, dialog! Kalau kau pernah membaca manga ini, maka kau pasti mencintai untaian dialog dan pernyataan tiap-tiap karakternya. Maka untuk artwork, walaupun tidak sekeren CLAMP atau apalah yang lain (gak begitu tahu banyak), cerita ini tetap berhasil membawa emosi pembacanya.

Lagipula setting komik ini juga real, kebanyakan bersetting di Hokkaido. Aku yakin Obata Yuuki melakukan banyak observasi kesana, sebab tempat dan lokasi di komik ini juga penting membawa ceritanya.

Terakhir, tentu saja animenya. Tapi aku juga tidak pernah menonton tuh animenya. Bahkan kalapun cerita ini menjelma menjadi novel, ia akan tetap menjadi novel yang bagus, aku yakin.

Jika kau ingin mencoba membaca manga sementara kau adalah penggemar cerita semacam Pride and Prejudice, kau bisa membaca ini. You're gonna love it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar