Sabtu, 29 Oktober 2011

Memories

I have ever heard that if we recall the past by our memories, means that we’re dreaming and dreaming means illusions. 
Maybe it’s true, because the more I remember him, get into that exaggerated memory of the past; I know it doesn’t very real again. Our minds just like automatically add something here and there then make it up so the real image becomes so delusional…

But why, it’s so devastating… Because if it’s not by recalling the past, how can we keep the memory lives on?
How can we remember those who ever been in our lives?
Shall we let it go and wish a better day?

We’re growing and also the people we know. Growing means changing. Then everything won’t be the same.
I wish it’s not. I think Holden Caulfield from Catcher in the Rye gets my point, why can’t everything stay as it is??
And I think about him, I feel inside my heart I know it’s a childish thing to remember him in the same way. When he has gone long way before I type this, we split on our own paths, we live another lives, haven’t seen each other for time that feels like forever…
One night, I dreamed about him, which was surreal… I cried in my dream, seeing his face which was very funny because he was very good-looking, but when I woke up, tears have already rolled on my face. I can feel my heart hurts so badly and I can’t stop crying while I was walking limply to the bathroom. That was like a millionth time I dream of him.
Keeping my head on a surface, breathing from the reality air feels terrible. Days are waiting ahead, but memory keeps after me.
I can’t say goodbye to you. ‘Till my feeling reach to you.

Jumat, 28 Oktober 2011

Change!

Any moment can change you forever.
Now, in this very minute, I myself want to declare that I'm ready to change myself. After a very irritating attitudes from people surround me, I think it's the time to show them who am I. That I have a control and privilege to make my own decision. Start now and then.

1. Start to speak my mind clearly to ANYONE.
2. Start jogging every Saturday morning.
3. Start looking for scholarship
4. Start my bloody unfinished stories
5. Start to be a friendly person with anyone

1. Stop taking everything seriously
2. Stop labeling everyone else
3. Stop saying to myself: "I'll do it later..."
4. Stop dreaming much about parents affection
5. Stop eating too much meats

Serenades

These are good songs remind me of some people i like most. And they're men. And I love them so much.

Nah, I don't care what you might think, but I still want to record this hopeless fancy in this bloody blog..

1. Peter Salett - Heart of Mine
Ever since i know about Edward Norton from his best movie Fight Club, i kept searching his other films. There's a film called Keeping The Faith, it's a rom-com movie but quite funny and good. This song is it's soundtrack. And i think this will always remind me of a tragic hopeless romantic that i have towards him. Hahahaha..


2. Owl City - Hot Air Balloon
This cheerful song is about a joyful that we might feel if we were on the hot air balloon with someone we love. Best day ever, isn't it? There's a scene in Top Gear when James May built a hot air balloon that towed to a caravan. Remarkable act! I'd like to be on that orange balloon with him while he's talking about his toys, cars, or wine. Oh, lovely.



3. The Byrds - He Was a Friend of Mine
Most of you maybe not too familiar woth River Phoenix because he passed away nearly 17 years ago. If he's still with us, he will make it to be with those A-list Hollywood actors. He's is surely gorgeous and i really intrigued with his attitude and thoughts. This sad song nearly describe him; like the line; "He dies on the road.." bit. I know it's about him but it's still has the tragic feeling in it. It IS a good song.


4. Duran Duran - Come Undone
Before i watch The Last King of Scotland, i listened to this cool song which i don't really get that meaning. I just got the sexy voice and amazing melodies. It's kinda seduced me if you wanna know. The way is exactly the same when i see James McAvoy movies. Despite of this filthy thoughts, i adore his acting. Gosh, does he really good actor? You should see his independent movies like Inside I'm Dancing or The Last King of Scotland. But the song is also memorably amazing. As I like much more Duran Duran these days.


5. Oasis - You've Got The Heart of a Star
I love Noel Gallagher, you see. But crazy days has passed and what really matters is his songs. Especially this one. Not the ballad Don't Look Back In Anger, not the ambitious Live Forever, or the popular Wonderwall. But his hidden best masterpiece; You've Got The Heart of A Star. I like his ideas about life, and many times his philosophy helped me through my sad times. This song in my opinion is really sounds Noel Gallagher. This is better than his new single though can't be compare with The Masterplan. But still, both the song and singer, inspire a lot. Thank you Noel for this wonderful tune.

Rabu, 26 Oktober 2011

Dark Night

Apa yang kau pikirkan saat mendengar kata krisis iman?
Aku sejujurnya sedang mengalami ini. Rasanya sungguh tidak enak. Kau tidak tahu harus berbagi pada siapa, teman-temanmu akan menganggapmu sedang galau sementara saja, orangtua akan kalang-kabut merasa ada yang salah dengan hidup anaknya, guru-guru akan khawatir (seadanya) dan berpikir ada yang salah dengan sistem pendidikan agama. Singkatnya, tak ada tempat untuk dituju. Sehingga terpaksa, sekali lagi seperti biasa, menjalaninya sendirian. Seperti belajar otodidak.

Hari ini aku berulang tahun yang ke-20. Dua puluh, sumpah demi Tuhan. Lima tahun silam aku merasa dunia terbuka luas dan tersenyum ramah. Kini, hanya melihat peta dunia aku merasa sedih. Mungkin dunia hanya membuka sedikit bagiannya untukku. Mungkin aku tidak cukup beruntung.

Aku sebenarnya mampu merasakan ada sesuatu yang amat salah dalam pola pikirku. Aku semakin benci dinasehati. Dalam rencana keluargaku yang sempurna dan penuh perhitungan, ada satu kelemahan; diriku. Namun mereka tidak menyadari ada cacat tersembunyi ini, yang tersembunyi dalam sosok anak sulung penurut, pendiam, dan ambisius. Lubang kecil yang akan menenggelamkan seluruh perahu.

Meskipun aku tidak tahu kapan akan terjadi, namun aku merasa suatu saat akan datang sesuatu yang akan mengubah semua ini. Entah dimulai dari krisis iman tadi atau masalah finansial atau mental, dst. Suatu saat orangtuaku akan menjerit kecewa karena diriku ini. Oh, Tuhan, aku tahu itu persis...

Mungkin walaupun aku berceritapun tak akan ada yang sungguh peduli, mungkin memang itu cara kerja dunia. Sebagian orang tidak beruntung menemukan cinta sejati dalam hidupnya, tidak sempat menemukan kebahagiaan sejati sampai ia meninggal dunia. Ini membingungkan sekaligus tragis.

Sekarang, setiap hari aku tidak merasa bahagia. Aku tahu, ada banyak yang harus dikerjakan. Aku telah diberikan kesempurnaan yang selalu lalai kusyukuri. Tapi ada sesuatu yang sungguh lenyap jauh dalam hatiku--yang tak bisa kukatakan--namun akan teringat selamanya.

Selasa, 25 Oktober 2011

Smoke

Aku merokok setengah batang hari ini.

Untuk orang lain itu hal yang terdengar lucu, biasa, atau naif. Untukku itu memang demikian seperti yang mereka pikirkan. Selama beberapa hari ini, pikiranku mengacau, segala sesuatu tidak terlihat beres. Orangtuaku bertingkah lagi dan aku merasa kesepian setengah mati. Tidak ada apapun yang terjadi. Jadi, well... I wanna make a scene, which is by smoking. And it's not like what i expected.

Not surprise. Menurutku merokok benar-benar hanya begitu saja. Menghirup asap. Rasa manis dan aroma terbakar dimulutmu adalah tambahan lain. Kata mereka, merokok memberikan efek menenangkan dan rasa senang. Bagiku, setelah merokok aku hanya kehausan.

Mencoba-coba tetap hal yang menyenangkan. Melakukan sesuatu yang pasti akan dibenci orangtuaku diam-diam kedengaran lucu. Look, mom! I can do something without your fucking advisory!

Tapi sekali lagi, merokok memang hanya itu saja. Terlepas dari hukum halal-haramnya.

Bagiku pribadi, itu adalah satu bagian dari perjalanan masa menjelang kedewasaan yang berliku dan membingungkan ini.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mist

Ada banyak hal menarik yang menunggu setiap minggu. Film, buku, musik, acara TV, bagiku kebanyakannya adalah kegiatan yang hanya bisa dinikmati sendiri. Seperti yang selalu kupikirkan tentang diriku, I'm more philosophical than practical. Ada cerita-cerita pendek dari abad ke 17 menunggu di kelas Bahasa Inggris untuk dibaca bersama. Dan lain-lain sebagainya yang membuat hidup singkat ini jadi menyenangkan.

Hidup yang singkat. Yah, setidaknya bagi sebagian orang. Sebenarnya tidak, apabila kau memiliki kepercayaan sepertiku. Aku percaya ada kehidupan setelah kematian. <---nah, ini adalah sebagian hal yang meresahkan dalam kurun waktu beberapa minggu ini--namun aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Mungkin lebih kepada desakan moral akan keadilan kehidupan. Hidup yang tidak adil akan dibalas seadil-adilnya setelah kita semua mati. What a fun thought!

Lalu ada lagi yang menghinggapi pikiranku, masa depan. Aku tidak ingin terkesan cheesy, tapi sebagai mahasiswi yang semakin mendekati tahun akhir kuliahnya, mau tidak mau aku harus mulai merancang rencana masa depan. Orangtua mana di dunia ini yang tidak ingin anaknya bisa hidup layak dan berhasil? Harapan dan ekspektasi itu terkadang memotivasi semangat belajar tapi disatu sisi juga mengkhawatirkan. Pertanyaan seperti; apa itu sukses? apa itu layak? apa itu uang? pasangan hidup? keluarga? Segudang pertanyaan yang tak ada seorang pun mau menjawabnya untukku terus bertambah. Dari hari kehari, menit kemenit, tapi aku merasa semakin takut. Aku mulai merasa sedih dan bertanya-tanya; benarkah mereka yang mengharapkan keberhasilan diriku sungguh mengharapkan kebahagiaan bagiku? Atau ini hanyalah semacam pelampiasan bagi mereka untuk mengisi mimpi-mimpi masa muda mereka yang tak tercapai? Atau lebih sederhana, gengsi sosial?

Aku tidak tahu, dan kurasa tidak akan pernah tahu. Aku tidak pernah merasakan cinta, cinta yang hangat dan nyata maksudku. Bukan yang dingin dan penuh kepentingan. Mungkin orangtuaku memang mencintaiku tapi mungkin mereka juga sedang berusaha memahami keinginan mereka sendiri melalui diriku. Kau tidak akan dapat memahami kehidupan ini dengan sebenar-benarnya, oh, kuharap jangan. Sebab menurutku, kalau kehidupan ini menyingkap rahasianya, kita akan kecewa.

Mungkin, kehidupan adalah apa yang kita pikirkan.

Mungkin, kita semua sedang dalam mimpi berkepanjangan, dan suatu saat akan terbangun.

Tapi aku mensyukuri kehidupanku. Ada hal-hal yang ingin kuubah didalamnya, tapi kebanyakan tidak. Ada lebih banyak hal diluar sana menunggu dan aku tidak sabar menjalani labirin masa depan. Kuncinya adalah, jangan terlalu banyak mempertanyakan dan tetaplah melangkah.

Dan seandainya ada seorang kawan setia dalam perjalanan ini, mungkin saat itu semua pertanyaan terjawab...

Sabtu, 08 Oktober 2011

Dear, Prudence

Salah satu guru Bahasa Inggris yang paling berkesan dalam hidupku adalah Rachel. She's 24 and from Ohio. Seseorang yang enerjik dan sangat mudah terkesan, alasan yang sama kenapa suaminya menikahinya. Aku mulai menjadi teman baiknya semenjak aku sedikit curhat soal patah hati-which is pathetic- dan sepertinya dia bersimpati dan mulai dari sana ia membuka rahasia pribadinya. Yang tentu saja tidak diketahui 3 anak murid lain dikelasku. Kami sepakat untuk saling menjaga rahasia.

Lalu suatu hari ia memintaku untuk memandunya jalan-jalan ke pesantren. Harus kukatakan pesantrenku adalah yang terletak di Ulujami, bagi kebanyakan orang adalah; itu-sekolah-yang-pramuka-nya-keren-dan-pernah-dikunjungi-perdana-menteri-UK. Haha.

I'm excited and she's too. We were having fun, she got a new impression of Islam and I'm glad i can take her in front of my little sister who really likes her a lot. She's beautiful.

Dan sebagai ganti atas semua itu, aku diberikan buku super keren: The Beatles; The Unseen Archives, sebuah kumpulan foto-foto yang kebanyakan hitm putih dan langka, lebih pantas sebagai barang kolektor.

Tapi guruku yang atletis itu berpikir aku lebih pantas menyimpannya karena aku sangat tulus menyukai The Beatles, well... aku lebih suka Oasis, tapi The Beatles adalah favoritku juga, terutama aku agak menyukai John Lennon.

Aku tidak pernah mendapatkan hadiah (diluar hadiah ultah) yang begitu berkesan seperti ini, tidak dari keluarga maupun pacar... aku belum pernah pacaran, ding.

Thank you, Rachel. I will keep this priceless treasure 'till the end of my life!