Senin, 30 Januari 2012

Parents and Other Problems

Aku hampir tidak bisa memahami kesunyian rumah ini. Isi kepalaku seakan dipenuhi teriakan, namun sekitarku sunyi senyap seperti nafas yang tertahan.
Aku tidak mengerti.
Jika keegoisan adalah sifat utama manusia, mengapa aku tidak ingin menerima keegoisan mereka? Begitu kasar dan memaksa, dengan kata-kata menyakitkan, walau berusaha mengabaikan, tapi telah terlanjur terpatri di pikiranku selamanya.
Keluarga buatku adalah kata yang tak dapat kumengerti. Ikatan darah, aku masih bisa paham. Tapi keluarga? Teman-temanku bisa lebih baik. Sahabat baikku jauh lebih keibuan daripada ibuku sendiri. Apakah keluarga tidak lebih dari ikatan darah? Pasti begitu.
Kurasa sejak kita terlahir ke dunia ini, sejak itulah kita berhutang kepada orangtua. Jangan tanya mengapa aku berpikir demikian, walaupun aku mungkin salah.. Orangtua kita membebaskan eksistensi kita ke dunia ini tanpa keputusan kita kecuali keputusan Tuhan. Sejak itulah kita menanggung suatu hubungan yang rumit dengan kedua orang ini. Kedua orang yang dari hasil hasrat mereka kita terlahir. Lalu sejak itu, dengan keputusan mereka kita diberi nama, ditentukan pendidikannya, dan hidupnya. Hidup kita, sama sekali bukan hasil dari demokrasi sialan.
Lalu cinta. Cinta ibarat oasis di tengah gurun. Hidup tak akan layak tanpa itu. Akan tetapi cinta orangtua tak akan kupahami selamanya. Apapun bentuknya. Sudah terlambat untuk mengobrol denganku disore hari yang tenang, sudah terlambat untuk memberikan kado sebagai penghargaan perbuatan baikku, terlambat untuk menjadikanku teman baik, terlambat untuk berbicara dari hati ke hati.
Hati yang tertutup tak akan mampu menyampaikan perasaan yang sebenarnya. Mereka selalu bersikap munafik. Padahal mengapakah bersikap seperti itu pada anaknya sendiri?
Kepastian dari semua permasalahan ini adalah, aku tak mampu mencintai mereka. Mungkin mereka bisa merebut segalanya dariku, oh jangan sampai semuanya! Tapi tidak kebencian dan dendamku. Sebab, kalau kebencian ini hilang... apa lagi yang kumiliki untuk mereka?

Sabtu, 28 Januari 2012

I Wanna Be In Your English Garden

"All the people of Great Britain...!", dan dengan seruan itu James May mengajak masyarakat Chelsea membantunya membangun taman plastisin. Tidak tahu kenapa, padahal seruan itu untuk orang UK tapi ane merasa 'terpanggil'. For crying out loud!

Sepertinya ane sedang terkena demam Inggris. Sebenarnya sudah lama aku menyukai hal-hal yang berbau ke-British-British-an. Mulai dari The Union Jack-nya, acara TV-nya, seni, budaya, film, dan pemandangan alamnya. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan pandangan politiknya meskipun segala tetek bengek Royal Family itu cukup unik buat ane. But i don't really give a damn.

Kalau ane buat daftar tentang hal-hal apa yang ane suka dari Inggris, akan agak melelahkan jari-jari ini. Tapi aku  ketik sebagian:

1. The Beatles
Bisa dibilang English Invasion (yang kebanyakan dimotori The Beatles) adalah salah satu hal terbaik yang dihasilkan British music industry to the world. Bukan hanya memberi pengaruh besar kepada budaya pop Inggris dan Amerika. Tapi seluruh dunia ini. Seluruh planet ini. Mungkin tidak semuanya setuju The Beatles is the best band in the world, but for the most classic? I think they are! Long stories, wonderful personalities and songs, and a John Lennon. Forever after! Hail The Fab Four!

Here are the best of them in my opinion:
Revolution
And Your Bird Can Sing
Helter Skelter



2. British dry humor
Humor ala Inggris sebenarnya cukup terkenal di Indonesia, hanya saja kita tidak terlalu sadar. Contoh tebak-tebakan: Ada 10 burung hinggap di pohon, kalau ditembak salah satunya; maka berapa sisanya? Tidak ada, karena semua burung terkejut dan sisanya terbang semua. Garing ya? Itulah dry humor. Banyak ditemui di serial komedi TV Inggris, contoh; Fawlty Towers, Blackadder, Liitle Britain, and the most lovable one: The Office. Komedi Inggris biasanya bercirikan satir (membawa fenomena realitas dalam bentuk komedi tragis), ironis, dan hm.. bagaimana menerangkannya? Bikin mikir. Kalau kau tidak memutar otak mencari apa yang lucu dari suatu hal atau tidak mengerti jargon British, pasti tidak akan tertawa. Selera humor yang agak 'pintar' inilah yang sesuai selera ane. Tidak tahu kenapa. Aku bisa mengulang satu joke sebelum tidur dan tertawa sendiri. Mwahaha!



3. Tea in the afternoon
Afternoon tea. Nge-teh sore-sore bareng temen atau sodara atau tetangga. Kegiatan yang terdengar biasa tapi sebenarnya menurut ane menyenangkan.. tergantung siapa yang diajak bicara sih. Tapi entah kenapa melihat orang Inggris nge-teh dekat kebun mereka yang terawat itu terlihat sangat beradab dan berkelas gitu, lhoo.. LOL. Mungkin karena zaman dahulu teh itu amat mahal dan hanya orang-orang menengah keatas yang bisa menikmati. Tapi zaman sekarang, jelas semua orang bisa menyediakan teh dan kue-kue unyu yang kapanpun mereka mau. Akhir-akhir ini aku menambahkan krimer ke teh-ku (gak nyambung).


4. English garden
Saya bukan tukang kebun atau ahli pertamanan, kok. Tapi kebun Inggris itu amat sangat enak dilihat mata. Sering ane lihat di film-film klasik Inggris, atau di buku-buku dongeng Inggris jaman dulu. Dengan sebuah pondokan dan cerobong asap (ini yang jadul), barisan bunga-bungaan, tanaman anggur yang merambat, gerbang masuk yang dipenuhi mawar, jalan setapak kecil yang disusun blok-blok batu, sumur yang seperti keluar dari dongeng-dongeng abad ke 19. Hauu... mana ada di tempat ane tinggal!




5. The Union Jack
Barang apa aja yang ada pola bendera UK ini pasti jadi keren, menurut ane ya! Termasuk gitar Noel Gallagher ini:


atau payung-entah-punya-siapa-ini:

atau bantalnya Sherlock: 


Tentu saja ada sejarah dibalik warna dan bentuknya, tapi silakan cari di Wikipedia sajalah.. ahaha.


6. English countryside
Yak, tidak perlu dipungkiri lagi, inilah alasan utama kenapa ane mau ke Inggris. Bukan London tujuan utama ane kesana, ok? Tapi desa-desanya itu. Mungkin karena ane terlalu mantengin lukisan-lukisan John Constable ya? Subhanallah, banget bagaimana alam pedesaan sana begitu memukau, sampai-sampai sering jadi bahan inspirasi para penulis, pelukis, penyair, termasuk JRR Tolkien yang menggambarkan Shire bagaikan English countryside. Suasana yang tenang, padang rumput, danau, hutan pinus, pepohonan willow. Hauuu...
I want to be there right now!




7. Oasis (band)
Needless to say, I'm a fan of the band. Especially the songwriter, Noel Gallagher. His persona and songs captivate me, shape my thought, and inspire a lot. Many people mock them for being too overrated. But Noel Gallagher belongs to people who love him. Haters gonna hate and let them be. Oasis is still as influential as in 90's (to me). Maybe the time has passed and the stars of rock are emerging everyday. But Britpop and all of the other bands like The Smiths, Blur, Travis, Manic Street Preachers, Stone Roses and all are still my favorites all the time.

That's a wrong shirt, Liam

Noel looks happy with Paul McCartney and Paul Weller






8. British accent.
I don't know why. I just do.



9. BBC
Kinda weird, isn't it? Not if you have a cable TV. Instead of watching Fox or National Geographic or History channel, I prefer BBC. Just switch TV to this channel and i'll enjoy myself. Programs in BBC maybe could be suck, but most of the time it's educating and interesting!
Also, i love the presenters. Not Jonathan Ross, but like Kate Humble, Stephen Fry, James May, Jeremy Clarkson, Gordon Ramsay, Brian Cox, Joanna Lumley, David Attenborough, Bruce Parry and so many others. There are good quality programmes like Sherlock, Who Do You Think You Are, Dr. Who, Wonders of the Solar System, The Office, Life on Mars, James May's Toy Story, Top Gear, Van Gogh: Painted With Words, Undercover Boss, and so on and on...





10. Sherlock Holmes
Probably the most iconic detective in history. He's everlasting, has been adapted into screen, stages, drama, and many times. He is now become much more what Sir Arthur Conan Doyle thinks and writes down. Perasaan, dari tadi bahasa Inggris terus nih ane. Oke, ane suka dia karena tidak hanya jenius tapi karena dia yah... keren. Dengan raindeer stalk hat dan sebagainya. Pokoknya Sherlock Holmes itu amat sangat English!

11. English literature and arts
I'm not an expert in this honestly. They say English literature is a wide field of literature since it's not necessarily come from The Great Britain. But i still like what JRR Tolkien, Charles Dickens, Mary Shelley, Roald Dahl, The Bronte Sisters, Thomas Hardy, including Sir Arthur Conan Doyle. It's a different world and way of thought. I read some short stories by English writers and they're all dramatic and intriguing.

I also like painters such as John Constable or Richard Bonington and poets like John Keats and Lord Byron. They're brilliant. I must admit i haven't read all of their poetry or novels. But still, I'm finding out.
Message from The Sea oleh John Everett Milais

The Cornfield oleh John Constable





Minggu, 15 Januari 2012

A New Dawn, I Hope

It's a new year, another time to waste, isn't it?
Jadi, sudah pada buat resolusi? Aku tidak punya kebiasaan membuat resolusi atau apalah istilahnya dalam bahasa Indonesia. Melihat keadaan sekitar, rasanya tahun ini pun akan sama lagi, kau tidak bisa membuat resolusi gila-gilaan kalau terperangkap kenyataan seperti yang kuhadapi. Terutama kalau tidak ada uang. Ya, uang tidak bisa dipungkiri bisa jadi segalanya. Bahkan untuk ibadah pun butuh uang, kecuali mungkin zikir dan doa. Ah, kalau aku punya uang, resolusi apapun akan kubuat!

Yah, apa yang terjadi akhir tahun kemarin? Tidak banyak. Kecuali bahwa aku semakin merasa jauh sekali dari Tuhan. Serius. Saat ini aku sedang "diwajibkan" menghafal juz 5, which is really painful. Aku rasa aku mampu, namun aku tidak mau. See, kalau kau MAU namun tidak MAMPU, percayalah kemauan bisa merubah segalanya. Tapi kalau kau mengerjakan sesuatu yang kau MAMPU tapi tidak MAU, will be a fucking disaster!

Sebenarnya hidup ini untuk apa dan berakhir dimana?

Oh God, if You're up there, must be really peaceful and comfy, are You?